Mari Gabung Bersama Kami Dalam Belajar Islam
إنَّ أحَبَّ الكلامِ إلى اللهِ أن يقول العبدُ : سبحانك اللهمَّ وبحمدِك، وتبارك اسمُك، وتعالَى جَدُّك، ولا إله غيرُك. وإنَّ أبغضَ الكلامِ إلى الله أن يقول الرجلُ للرجلِ : اتَّقِ الله، فيقول عليك بنفسِك
الراوي : عبدالله بن مسعود | المحدث : الألباني | المصدر : السلسلة الصحيحة
"Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah ketika seorang hamba mengucapkan: 'Maha Suci Engkau Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Maha Suci Nama-Mu, Maha Tinggi Keagungan-Mu, dan tiada Tuhan selain Engkau'. Dan sesungguhnya ucapan yang paling dibenci Allah adalah ketika seseorang menasihati orang lain dengan berkata, 'Takwalah kepada Allah', lalu orang yang dinasihati menjawab, 'Urus saja urusanmu sendiri'."
Di antara bentuk keyakinan akidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah mengimani nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta'ala tanpa mensifati-Nya seperti makhluk, tanpa menyamakan-Nya dengan makhluk, tanpa mengubah makna sifat-sifat-Nya, dan tanpa mengingkari sifat-sifat-Nya. Di antara sifat-sifat Allah Ta'ala yang disebutkan adalah cinta dan benci, sesuai dengan keagungan-Nya, pantas bagi-Nya, dan khusus bagi-Nya.
Allah Ta'ala mencintai sebagian makhluk, sebagian amal, dan sebagian ucapan, begitu pula Dia membenci sebagian makhluk, sebagian amal, dan sebagian ucapan.
Dalam hadits ini dijelaskan sebagian dari apa yang dicintai dan dibenci oleh Allah.
Hadits ini menyoroti pentingnya sikap rendah hati dan terbuka terhadap nasihat. Ketika seseorang memberikan nasihat, seharusnya diterima dengan baik, bukan malah ditolak dengan jawaban yang kasar. Sikap seperti ini menunjukkan kesombongan dan keengganan untuk memperbaiki diri.
Dalam hadits ini terdapat penegasan akan sifat cinta dan benci Allah. Hadits ini juga menunjukkan keutamaan dzikir tersebut dan bahaya menolak nasihat untuk bertakwa kepada Allah
Hadits di atas memberikan petunjuk tentang dua hal penting:
سبحانك اللهمَّ و بحمدِك، و تبارك اسمُك، و تعالَى جَدُّك، و لا إله غيرُك
Dzikir adalah mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya dan sifat-sifat-Nya.
Dzikir yang disebutkan dalam hadits ini merupakan dzikir yang sangat mulia dan memiliki banyak keutamaan.
Dengan mengucapkan dzikir ini, kita mendekatkan diri kepada Allah, memohon perlindungan-Nya, dan memuji kebesaran-Nya.
Mendekatkan diri kepada Allah: Dzikir adalah ibadah yang paling mudah dilakukan dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Menambah keimanan: Dzikir akan memperkuat iman seseorang dan membuatnya semakin yakin akan keberadaan Allah.
Menyehatkan jiwa: Dzikir dapat memberikan ketenangan dan kedamaian batin.
Melindungi diri dari godaan setan: Dzikir adalah benteng yang paling kuat untuk melawan godaan setan.
Menasihati orang lain adalah perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Namun, cara memberikan nasihat juga harus diperhatikan.
Menolak nasihat dengan kasar dan sombong merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah.
Pentingnya Nasihat: Nasihat merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama dan upaya untuk mengajak pada kebaikan.
Sikap Terbuka terhadap Nasihat: Kita harus terbuka terhadap nasihat orang lain, meskipun mungkin terasa menyakitkan.
Menghindari Kesombongan: Kesombongan dapat menghalangi kita untuk menerima kebenaran dan memperbaiki diri.
Menjadi Teladan: Jika kita ingin mengajak orang lain berbuat baik, maka kita harus menjadi contoh yang baik terlebih dahulu.